Sabtu, 13 Desember 2008
Oleh : Whandhi
Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama
Dalam tawa dan duka Yakinlah selalu
Sobat ...
Bawa segala luka yang menyobek hatimu
Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku
Kesedihan yang nampak di raut mukamu
Adalah kepedihan terdalamku
Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku
Taukah kau sobat? Bahwa secercah tawa yang dulu slalu menghiasi wajahmu Kini tlah pudar dan bukan lagi
Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku Kini kau telah melepas jemari itu Sebuah tamparan yang selalu kudapat bila kusalah Sebuah bimbingan yang selalu merangkulku bila kulemah Kini tak akan pernah kudapati lagi
Kau jadikan persahabatan
Sebagai tempat berlabuh
Tuk mencari pengalaman kehidupan
Kenapa kau lakukan ini?
Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
Lalu kini ku bertanya:
Apa menurutmu seorang sahabat?
Dan sahabat yang tulus seperti apa?
Kau hanya diam tak bisa menjawab
Sobat …
Maafkan diri ini bila diri ini bersalah
Meski kau telah pergi
Bagiku kau selalu ada dalam hatiku
Karena kau adalah sahabatku
Dari dulu dan sampai kapan pun
0 komentar:
Posting Komentar